Meski tak banyak ubahan dilakukan di sektor mesin, Honda Vario
Techno 125 PGM-FI bisa dibuat lebih berakselerasi. Ahmad Zunaedi dari
bengkel British Auto Tech, punya cara simpel buat tingkatkan performa
matik Honda ini lewat maksimalkan kinerja CVT. Makanya, tarikan bisa
lebih yahud!
Ubahan yang dikerjakan juga simpel, hanya melakukan subtitusi part CVT tanpa harus main bubut sana-sini. Menurut mekanik yang akrab dipanggil Zuna, hasilnya juga cukup lumayan. Motor lebih enak di putaran atas dan bawah setelah melakukan substitusi. Wah, substitusi?
Iya! Langkah awal yang dilakukan, yakni mengganti satu set roller Vario dengan milik Suzuki Skywave. Dengan ubahan ini, berarti berat roller menjadi lebih ringan. Karena roller standar Vario Techno 125 berbobot 18 gram. Sedangkan milik Suzuki Skywave, hanya berbobot 15 gram. Soal ukuran, sama. Tinggal plek tanpa harus mengubah rumah roller.
“Pake roller orisinil punya Skywave yang memiliki bobot lebih enteng. Pilih yang orisinil, karena beratnya pasti lebih presisi dibanding roller aftermarket. Daya tahannya juga lebih bagus,” ujar mekanik yang alamat bengkelnya di Jl. Kh. M Yusuf, Depok Dua Tengah, Depok, Jawa Barat.
Penggantian roller dengan bobot lebih ringan ini, bikin tarikan bawah Vario Techno 125 PGM-FI lebih enteng, akselerasi bisa lebih cepet. Ini bisa terjadi karena roller dengan bobot yang lebih ringan bisa mendorong pully lebih cepat.
Setelah membuat akselerasi mantap, langkah selanjutnya mengakali
agar putaran atas tidak terlalu loyo. Penggatian per CVT, jadi rujukan.
Untuk part ini Zuna juga tidak mau menggunakan part aftermarket. Part
substitusi pabrikan, masih menjadi pilihan dengan alasan daya tahan yang
lebih bagus.
Akhirnya pilihan dijatuhkan ke per CVT milik Honda PCX. Pasalnya, part yang dibanderol dengan harga Rp 34 ribu di dealer resmi Honda ini, memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan per standar milik Vario.
Selain lebih panjang, per CVT PCX juga lebih kaku. Meski demikian, masalah pemasangan jangan dipusingkan. Karena per CVT PCX bisa langsung dipasang di CVT Vario tanpa harus ubah apapun.
“Yang jelas, part asli umumnya memiliki daya tahan dan kinerja yang lebih bagus dibanding part aftermarket. Karena part sudah didesain dan dibuat sesuai dengan kebutuhan berkendara kita sehari-hari,” ucap mekanik yang 2 tahun bekerja di bengkel resmi Honda.
Lewat penggunaan CVT PCX yang lebih panjang dan lebih kaku ini, bikin putaran atas Vario 125 PGM-FI lebih maksimal. Jadi, seimbang. Motor enak buat diajak stop n go karena akselerasi mantap, tetapi juga tak kedodoran di trek lurus nan panjang. Maknyuss!.
Ubahan yang dikerjakan juga simpel, hanya melakukan subtitusi part CVT tanpa harus main bubut sana-sini. Menurut mekanik yang akrab dipanggil Zuna, hasilnya juga cukup lumayan. Motor lebih enak di putaran atas dan bawah setelah melakukan substitusi. Wah, substitusi?
Iya! Langkah awal yang dilakukan, yakni mengganti satu set roller Vario dengan milik Suzuki Skywave. Dengan ubahan ini, berarti berat roller menjadi lebih ringan. Karena roller standar Vario Techno 125 berbobot 18 gram. Sedangkan milik Suzuki Skywave, hanya berbobot 15 gram. Soal ukuran, sama. Tinggal plek tanpa harus mengubah rumah roller.
“Pake roller orisinil punya Skywave yang memiliki bobot lebih enteng. Pilih yang orisinil, karena beratnya pasti lebih presisi dibanding roller aftermarket. Daya tahannya juga lebih bagus,” ujar mekanik yang alamat bengkelnya di Jl. Kh. M Yusuf, Depok Dua Tengah, Depok, Jawa Barat.
Penggantian roller dengan bobot lebih ringan ini, bikin tarikan bawah Vario Techno 125 PGM-FI lebih enteng, akselerasi bisa lebih cepet. Ini bisa terjadi karena roller dengan bobot yang lebih ringan bisa mendorong pully lebih cepat.
Akhirnya pilihan dijatuhkan ke per CVT milik Honda PCX. Pasalnya, part yang dibanderol dengan harga Rp 34 ribu di dealer resmi Honda ini, memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan per standar milik Vario.
Selain lebih panjang, per CVT PCX juga lebih kaku. Meski demikian, masalah pemasangan jangan dipusingkan. Karena per CVT PCX bisa langsung dipasang di CVT Vario tanpa harus ubah apapun.
“Yang jelas, part asli umumnya memiliki daya tahan dan kinerja yang lebih bagus dibanding part aftermarket. Karena part sudah didesain dan dibuat sesuai dengan kebutuhan berkendara kita sehari-hari,” ucap mekanik yang 2 tahun bekerja di bengkel resmi Honda.
Lewat penggunaan CVT PCX yang lebih panjang dan lebih kaku ini, bikin putaran atas Vario 125 PGM-FI lebih maksimal. Jadi, seimbang. Motor enak buat diajak stop n go karena akselerasi mantap, tetapi juga tak kedodoran di trek lurus nan panjang. Maknyuss!.
0 komentar:
Posting Komentar